600 Ribu Anak-anak Rohingya Melarikan Diri Ke Bangladesh

600 Ribu Anak-anak Rohingya Melarikan Diri Ke Bangladesh

Merdeka Hari Ini - Sekitar 600.000 anak-anak Rohingya dapat melarikan diri ke Bangladesh pada akhir tahun ini, sebuah kelompok bantuan mengatakan pada hari Minggu, menyoroti skala krisis kemanusiaan yang dipicu oleh kekerasan di negara bagian Rakhine, Myanmar.

Lebih dari 400.000 Muslim Rohingya kini tiba di Bangladesh dari tanah air mereka yang beragama Buddha untuk melepaskan diri dari kekerasan yang menurut PBB bisa jadi pembersihan etnis.

Menurut PBB, lebih dari separuh pengungsi adalah anak-anak, dan lebih dari 1.100 orang telah tiba sendiri setelah melakukan perjalanan menyusuri jalan lumpur dan perbukitan selama berhari-hari.

"Jumlah itu bisa meningkat melampaui satu juta pada akhir tahun jika masuk terus berlanjut, termasuk sekitar 600.000 anak-anak, menurut badan-badan PBB," kata Mark Pierce, badan amal Save the Children, Bangladesh.

PBB juga mengatakan bahwa kemungkinan sekitar 1,1 juta orang Rohingya dapat melarikan diri dari Rakhine. Merdeka News

Bangladesh dan badan-badan bantuan sedang berjuang untuk mengatasi pendatang baru yang berlindung di pinggir jalan, perbukitan dan ruang terbuka yang dekat dengan kamp-kamp yang ada di sekitar Cox's Bazar, yang berbatasan dengan Myanmar.

Badan-badan bantuan mengatakan ribuan orang Rohingya setengah kelaparan dan keadaan darurat kesehatan utama bisa terjadi.

Bangladesh telah mengumumkan akan membangun 14.000 tempat penampungan untuk sekitar 400.000 pengungsi namun mengatakan bahwa pihaknya juga sedang mempersiapkan sebuah pulau terpencil dimana banyak orang dapat direlokasi.

Pierce mengatakan bahwa kelompoknya sangat khawatir dengan anak-anak dan anak yatim yang mengalami trauma yang telah tiba sendirian di Bangladesh.

"Ini menjadi perhatian nyata karena anak-anak ini berada dalam posisi yang sangat rentan, berisiko tinggi mengalami eksploitasi dan pelecehan, juga hal-hal seperti perdagangan anak," katanya.

"Beberapa anak telah menyaksikan kekerasan dan pembunuhan Beberapa telah ditembak, ada yang melihat rumah mereka terbakar, ada yang dilaporkan melihat orang tua mereka terbunuh," katanya.

Baca juga: Polisi Inggris Sedang Memburu Pelaku Ledakan Kereta Di London